Perkebunan Sawit Ilegal Sebabkan Hutan Mukomuko Bengkulu Kritis sampai Matikan Habitat Gajah

Posted on

Perkebunan Sawit Ilegal Sebabkan Hutan Mukomuko Bengkulu Kritis sampai Matikan Habitat Gajah – Seekor Gajah Sumatera atau elephas maximus sumatranus, ditemukan mati tinggal kerangka di kawasan Hutan Produksi (HP) Air Rami, Kecamatan Air Rami, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Selasa (13/9/2022). Gajah betina itu ditemukan mati oleh Tim Patroli Konsorsium Rentang Alam Seblat belum dikenal penyebab kematian gajah. Kepala Seksi Konservasi Kawasan I Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), Bengkulu, Said Jauhari mengoreksi, seekor gajah betina dewasa yang mati melainkan belum dikenal secara terang apa penyebab matinya mamalia dilindungi itu.

“Kami belum bisa menetapkan apa penyebab kematian gajah itu. Tetapi kondisi hutan memang mengkhawatirkan perambahan dan perkebunan sawit marak,” ungkap Said saat dihubungi via telepon, Selasa (13/9/2022). Slot Gacor Terbaru Rusaknya kawasan hutan produksi di lokasi itu telah lama berlanjut. Kompas.com pernah mengungkap rusaknya kawasan hutan diwujudkan kebun sawit ilegal bahkan hutan dijualbelikan oknum secara ilegal dengan harga Rp 15 juta per hektar. Unit Pelayanan Teknis Tempat (UPTD) Kesatuan Pengelolaan Hutan Produksi (KPHP) Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, menemukan ribuan hektar lahan kawasan Hutan Produksi (HP) dipasarkan-belikan secara ilegal tanpa izin. slot terbaru Hal ini dikemukakan Kepala KPHP, Kabupaten Mukomuko, Provinsi Bengkulu, Aprin Sihaloho terhadap Kompas.com saat ditemui di ruang kerjanya, Kamis (2/6/2022). “Ada ribuan hektar lahan dipasarkan-belikan secara ilegal dan kami menyita sejumlah kuitansi jual beli itu yang dilakukan oleh oknum. Penemuan itu telah kami laporkan ke dinas,” kata Aprin.

Aprin mengatakan, total luas HP di bawah tanggung jawab KPHP Kabupaten Mukomuko yakni 78.315 hektar yang terbagi ke dalam tujuh HP. Dari total luas hutan tersebut, sekitar 70 persen telah mengalami kerusakan akibat perambahan perkebunan kelapa sawit. “70 persen kawasan HP rusak sebab ditanami masyarakat dengan kelapa sawit,” jelasnya. Penanggungjawab Konsorsium Rentang Alam Seblat, Ali Akbar menyuarakan, sekiranya kondisi habitat masih seperti kini maka pelestarian gajah Sumatera di kawasan itu tak akan terbentuk. “Pembukaan lahan di kawasan bentang alam Seblat akan berimbas dengan populasi gajah yang jumlahnya sedikit. Slot88 Bila gajah di kawasan ini punah, maka kita akan mendapatkan ancaman yang lebih besar yakni petaka alam,” katanya. Ali menambahkan, menurut hasil analitik tutupan hutan di kawasan bentang alam seblat yang dilakukan Konsorsium Rentang Alam seblat, seluas 6.350 hektar hutan alami kawasan bentang alam seblat porak poranda dirambah. Konsorsium itu terdiri dari Kanopi Hijau Indonesia, Genesis Bengkulu, dan Lingkar Inisiatif Indonesia dalam kurun 2020-2022. Upaya pelestarian gajah Sumatera dengan populasi tak lebih dari 50 ekor itu kian susah dilakukan. Ancaman keselamatan habitat gajah terus menerus terjadi. Ketua Forum Konservasi Gajah Indonesia (FKGI), Dony Gunaryadi mengatakan, inovasi ini membuktikan upaya yang dilakukan dalam pelestarian gajah Sumatera kurang maksimal. Gajah yang dipasang GPS Collar tersebut menolong mendeteksi konflik antara manusia dan gajah. Tetapi apa daya gajah tersebut mati di wilayahnya sendiri. Ia menambahkan, FKGI akan minta keseriusan aparat berwenang untuk mengusut penyebab kematian gajah tersebut.